Rabu, 21 Desember 2016

Makalah masalah relevansi pendidikan di Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Istilah pendidikan bagi masyarakat pada saat ini bukan merupakan sesuatu yang asing. Berkat kemajuan teknologi informasi tingkatan pendidikan formal mulai dari playgroup hingga jenjang perguruan tinggi sudah sering terdengar di telinga mereka. Selain dari pendidikan formal, pendidikan informal seperti modeling, teater, sekolah sepak bola juga mulai menjamur di masyarakat.
 Keanekaragaman pendidikan ditawarkan kepada masyarakat, tinggal mana yang tepat untuk masa depan anak-anaknya. Selama tiga dasawarsa terakhir, dunia pendidikan Indonesia secara kuantitatif telah berkembang dengan cepat. Namun sayangnya, perkembangan pendidikan tersebut tidak diikuti dengan peningkatan kualitas pendidikan yang sepadan.
Berdasarkan survey United Nations Educational,Scientific  and Cultural Organization (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di negara-negara berkembang di Asia Pacific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, kualitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang.
Salah satu faktor rendahnya relevansi pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya para guru dalam menggali potensi anak. Para pendidik seringkali memaksakan kehendaknya tanpa pernah memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswanya. Kelemahan para pendidik kita, mereka tidak pernah menggali masalah dan potensi para siswa. Pendidikan seharusnya memperhatikan kebutuhan anak bukan malah memaksakan sesuatu yang membuat anak kurang nyaman dalam menuntut ilmu. Proses pendidikan yang baik adalah dengan memberikan kesempatan pada anak untuk kreatif.

1.2  Rumusan masalah
1.      Apa pengertian dari relevansi pendidikan ?
2.      Apa saja bentuk-bentuk relevansi pendidikan ?
3.      Apa penyebab ketidakrelevansian pendidikan ?
4.      Apa solusi agar terwujudnya  relevansi pendidikan ?

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari relevansi pendidikan 
2.      Untuk membedakan bentuk-bentuk relevansi pendidikan 
3.      Untuk menyelidiki penyebab ketidakrelevansian pendidikan 
4.      Untuk memberikan solusi agar terwujudnya relevansi pendidikan 


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian relevansi pendidikan
Relevansi/re·le·van·si/ /rélevansi/ n hubungan; kaitan: setiap mata pelajaran harus ada -- nya dengan keseluruhan tujuan pendidikan; Pendidikan/pen·di·dik·an/ n proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik; (KBBI). Relevansi pendidikan adalah hasil pendidikan sesuai dengan pembangunan dan perkembangan zaman.
 Masalah relevansi terlihat dari banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu yang tidak siap secara kemampuan kognitif dan teknikal untuk melanjutkan ke satuan pendidikan di atasnya. Masalah yang berhubungan dengan relevansi (kesesuaian) pemilikan pengetahuan, keterampilan dan sikap lulusan suatu sekolah dengan perkembangan zaman dan pembangunan. Relevan berarti bersangkut paut, kait-mengait, dan berguna secara langsung. 
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntunan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan tantangan-tantangan baru yang sebagainya sering tidak diramalkan sebelumnya. Relevansi pendidikan adalah sejauh mana sistem pendidikan dapat menghasilkan luaran yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan, Luaran pendidikan diharapkan dapat mengisi semua sektor pembangunan yang beraneka ragam seperti sektor produksi maka relevansi pendidikan dianggap tinggi. Relevansi pendidikan dapat dilihat dengan mengikuti alur input-proses-output.

2.2 Bentuk-bentuk relevansi pendidikan
1. Lembaga pendidikan
Merupakan suatu badan yang memandu jalannya proses pendidikan
2. Sistem pendidikan
Merupakan cara pendidikan untuk menghasilkan luaran yang berkualitas.
3. Proses pendidikan
Proses pendidikan meliputi seluruh proses pembelajaran yang terjadi sebagai bentuk interaksi dari berbagai input pendidikan seperti siswa harus mampu menangkap dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru.
4. Hasil  pendidikan
Masukan (input) dalam komposisi tertentu yang diproses dengan metode tertentu akan membuahkan dua macam hasil, yaitu hasil jangka pendek (output) dan hasil jangka panjang (outcome).
- Input pendidikan terdiri atas kurikulum, siswa/peserta didik, guru/tenaga pendidik, sarana-prasarana, dana, dan masukan lain.
- Proses pendidikan meliputi seluruh proses pembelajaran yang terjadi sebagai bentuk interaksi dari berbagai input pendidikan.
- Hasil pendidikan (output) mencakup antara lain kemampuan peserta didik, yang dapat diukur melalui prestasi belajar siswa.
- Outcome pendidikan antara lain peningkatan mutu lulusan, yang dapat dilihat antara lain melalui jumlah lulusan yang melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya dan jumlah lulusan yang dapat bekerja. Dengan demikian, mutu input dan mutu proses merupakan faktor penentu mutu hasil, baik yang berupa hasil jangka pendek maupun hasil jangka panjang.

2.3 Penyebab ketidakrelevansian pendidikan
1. Lembaga pendidikan
Lembaga pendidikan di Indonesia kualitasnya bermacam-macam, lebih tepatnya tidak merata. Ketimpangan kualitas pendidikan antar desa dan kota, antar Jawa dan luar Jawa mengakibatkan mutu pendidikan yang kurang berkualitas bagi daerah-daerah terluar dan terdepan.
2. Sistem pendidikan
Di indonesia yang ada ialah siap kembang. Indonesia memiliki mutu pendidikan yang rendah, kurangnya kualitas pendidikan di tanah air karena pembelajaran hanya pada buku paket kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang berlaku di Indonesia yang kini berubah menjadi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
3. Proses pendidikan
Kurikulum sekolah yang terstruktur dan sarat dengan beban menjadikan proses belajar menjadi kaku dan tidak menarik. Pelaksanaan pendidikan seperti ini tidak mampu memupuk kreatifitas siswa untuk belajar secara efektif. Sistem yang berlaku pada saat sekarang ini juga tidak mampu membawa guru dan dosen untuk melakukan pembelajaran serta pengelolaan belajar menjadi lebih inovatif.
4. Hasil  pendidikan
Didikan yang dihasilkan dari sistem ini kurang inovatif pola pikirnya. Keterampilannya kurang berkualitas. Sehingga tidak siap untuk mengikuti perkembangan zaman dan memenuhi kebutuhan pembangunan.
           

2.4 Solusi agar terwujudnya relevansi pendidikan
1. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik. Diperlukan proses seleksi yang ketat dan tepat agar memperoleh tenaga pendidik yang benar-benar berkualitas tinggi. Pendidik yang berkualitas tinggi membantu tercetaknya peserta didik yang berkualitas pula.  
2. Sarana dan prasarana pendidikan yang cukup. Semua lembaga pendidikan harus dicukupi sarana dan prasarananya agar proses pendidikan berjalan dengan lancar dan baik.  
3. Sistem pendidikan yang tepat. Kurikulum 2013 yang sedang berlangsung di beberapa sekolah harus dilanjutkan dan dikembangkan lagi. Seluruh sekolah di Indonesia harus menggunakan kurikulum 2013 karena di kurikulum 2013 antara kognitif dan afektif diseimbangkan. Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas peserta didik. 
4. Tujuan dari pendidikan yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat diganti dengan menghasilkan lulusan yang sesuai dengan perkembangan zaman dan pembangunan.

5. Agar semua solusi ini dapat terwujud, tentunya diperlukan pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa, jangan lupa berdo’a. Juga bantuan dari pemerintah yang nyata. Dan kontribusi dari seluruh masyarakat Indonesia. 

1 komentar: